Korupsi.id || Majalengka, SMK PGRI Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, diduga nekat memberangkatkan sejumlah siswanya dalam acara study tour ke Yogyakarta dan Magelang pada Senin, 24 Februari 2025 sekitar pukul 12:00 malam Wib. Padahal, Gubernur Jawa Barat telah mengeluarkan himbauan untuk menunda kegiatan study tour menyusul isu yang sedang viral terkait biaya study tour yang dinilai memberatkan orang tua siswa
Seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, “Pihak sekolah mematok biaya study tour sebesar Rp 900.000 per siswa. Bagi saya yang bekerja sebagai buruh harian lepas, jumlah tersebut sangat besar. Saya sempat berharap uang itu akan dikembalikan setelah ada himbauan dari Gubernur Jawa Barat, tapi ternyata study tour tetap dilaksanakan,” ujarnya pada Selasa, 24 Februari 2025.
Wali murid tersebut juga menceritakan bahwa pemberangkatan study tour dilakukan secara diam-diam. “Anak saya diberangkatkan malam hari menggunakan bus pariwisata. Titik kumpulnya di dalam sekolah, mungkin agar tidak terlihat oleh orang luar. Ratusan siswa ikut serta dengan menggunakan empat armada bus,” tambahnya.
Menindaklanjuti informasi tersebut, tim redaksi Korupsi.id mendatangi SMK PGRI Jatiwangi yang berlokasi di Desa Ciborelang, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, pada Senin, 24 Februari 2025 malam. Saat tiba di perempatan jalan menuju sekolah, tim media menemukan seorang pria yang diduga sekuriti sedang mengarahkan supir bus untuk masuk ke area sekolah.
“Iya saya sekuriti sekolah pak, bapak ko tau? kalau semua armada ada 4 bus pariwisata pakai Guvili, yang 2 armada baru saja berangkat. Nama saya Tendi, kalau kepala sekolah namanya pak Beben beliau sedang sakit jadi ga ikut. Kalau wakilnya, dan humas ngikut pak beliau sudah berangkat ngikut bus yang dua kloter pertama baru saja berangkat. Kalau guru yang lain sebagaian masih ada yang belum berangkat. Soalnya ada dua bus lagi, itu baru datang pak mau parkir mundur. Setau saya jumlah Siswa yang ikut sekitar 190-an, kalau untuk rincian biaya persiswa saya kurang tau persis pak, kalau ga salah 800-an gitu per orang” ujar Tendi
Lebih lanjut awak media mengkonfirmasi pihak guru yang masih berada disekolah, yaitu Wakasek kurikulum bernama Rasta, namun Rasta membantah bahwa kegiatan yang diadakan oleh sekolahnya ini kegiatan studytour, namun kunjungan industri. Akan tetapi tujuannya berbeda dengan yang dikatakan sekuriti
“”Ini kunjungan industri pak, bukan studytour. Biasanya kalau studytour itu SMA, ini SMK pak. Dan ini sudah terprogram dari bulan September, ehh bulan Agustus 2024 dan sudah berdasarkan hasil rapat dengan orang tua murid. Tujuannya ke PT Laksana itu Semarang Jawa Tengah. Keseluruhan yang mengikuti 190 siswa, ehh 188. Rencanya pelaksanaanya 2 dua hari, berangkat malam ini hampir pukul 12:00 hari Senin (24/02/2024)” kata Rasta