Menjaga Semangat Antikorupsi di Kota Bandung Lautan Api

Korupsi.id || Bandung. Menempuh jarak 150 kilometer dari ibu kota, Bus Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hadir di Kota Bandung, Jawa Barat. Disambut riuh rendah masyarakat Kota Bandung yang memadati area depan Gedung Sate, Kompleks Gubernur Jawa Barat, Bus Antikorupsi membawa sebuah misi membebaskan masyarakat Indonesia dari belenggu tindak pidana korupsi.

Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana berujar misi membangun budaya antikorupsi di seluruh negeri adalah langkah dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia untuk terbebas dari perilaku korupsi. Tak pandang bulu, tua-muda, miskin-kaya, masyarakat biasa hingga konglomerat harus menanamkan nilai-nilai antikorupsi dalam kehidupan.

Read More

“Ada sembilan nilai antikorupsi dengan akronim ‘Jumat Bersepeda Kaka’. Yaitu, jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras,” kata Wawan, Minggu (2/7).

Pada hakikatnya, nilai-nilai antikorupsi merupakan pondasi yang harus dibangun dengan kokoh oleh seluruh masyarakat Indonesia. Kejujuran yang menjadi poin pertama, adalah kunci dalam hal menjalankan integritas dalam kehidupan sehari-hari. Dari kejujuran, semua hal buruk, termasuk tindak pidana korupsi niscaya bisa dicegah.

Oleh karenanya, KPK berharap khususnya kepada masyarakat Kota Bandung, untuk bersinergi dalam membangun budaya antikorupsi dari lingkungan terkecil. Mulai dari dalam rumah, lingkungan, sekitar, lingkungan pekerjaan, hingga lingkungan pemerintahan. Nyala api semangat antikorupsi harus terus bergejolak di dalam diri, menjadikan cita-cita luhur bersama.

Di sisi lain Wawan menjelaskan, berdasarkan UU No. 19 Tahun 2019 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, terdapat enam tugas utama KPK. Yaitu pencegahan, koordinasi, monitoring, supervisi, penindakan, dan eksekusi. Keenam tugas ini diharmonikan bersama melalui pendekatan Trisula Pemberantasan Korupsi yaitu pendidikan, pencegahan, dan penindakan.

Trisula Pemberantasan Korupsi bekerja secara simultan satu dengan yang lainnya, dengan harapan menciptakan dampak budaya antikorupsi di seluruh penjuru negeri. KPK tidak akan pernah berhenti berlari menyambangi negeri, dari satu kota ke kota lain, KPK akan terus bergerak hadir di tengah-tengah masyarakat untuk membangun budaya antikorupsi.

KPK percaya, membebaskan Indonesia dari tindak pidana korupsi tidaklah sulit jika seluruh pihak mau bekerja sama, bergandeng tangan, dan bersinergi. Jika tidak dimulai saat ini maka tidak akan ada lagi waktu yang tersisa. Dari Kota Bandung, dengan membawa semangat jargon Bandung Juara, KPK menyerukan perlawanan terhadap para pelaku tindak pidana korupsi.

Terlebih saat ini, Indonesia akan memasuki pentas demokrasi dalam mencari calon pemimpin negeri. Pesta rakyat lima tahunan ini harus dijadikan ajang pembuktian masyarakat untuk menolak segala bentuk pemberian hanya untuk memilih tokoh tertentu. Kualitas demokrasi yang dimulai dari praktik suap seperti pemberian uang kepada masyarakat akan menciptakan pemimpin yang tidak berkompeten.

“Oleh karenanya kita harus tolak dan harus berani ‘Hajar Serangan Fajar’. Jangan pernah terima duitnya,” tegas Wawan.

Sementara itu, Sekretaris Daerah sekaligus Plh. Walikota Bandung Ema Sumarna menyampaikan terima kasih kepada KPK karena menjadikan Kota Bandung sebagai salah satu lokasi dari rangkaian Roadshow Bus Antikorupsi 2023, Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi. Pemerintah Kota Bandung baik di eksekutif maupun legislatif berkomitmen untuk menghadirkan pemerintahan yang good and clean governance.

Pun, Pemerintah Kota Bandung saat ini terus bekerja keras dalam hal memperbaiki pelayanan publik. Ke depannya, seluruh pelayanan publik di Kota Bandung akan menggunakan pendekatan digital agar tidak ada lagi pertemuan tatap muka antara petugas dan masyarakat, yang selama ini menjadi celah terjadinya tindak pidana korupsi.

“Kita ingin membangun pemerintahan antikorupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Kami mengakui masih panjang perjalanan kita. Semua masih berproses bagaimana kami di dalam secara internal mulai dari staf sampai pimpinan berupaya memberikan keteladanan membangun komitmen bersama penyelenggaaran pemerintahan dengan baik,” pungkas Ema.

Kota Bandung merupakan kota terakhir dari rangkaian Roadshow Bus Antikorupsi di Pulau Jawa. Setelah ini, Bus Antikorupsi akan kembali ke Jakarta untuk mengisi perbekalan. Tidak lama lagi, Bus Antikorupsi akan mengaspal menyeberang ke Pulau Sumatera untuk berhenti di beberapa kota dimulai dari Jambi hingga Aceh.

Turut hadir dalam kesempatan kali ini Direktur Sosialisasi dan Kampanye KPK Amir Arief, Direktur Diklat Antikorupsi Dian Novianti, Direktur Jejaring Pendidikan Aida Ratna, Ketua DPRD dan Wakil Kota Bandung, serta jajaran Forkopimda.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *