Majalengka. Kemarau panjang akibat dari elnino membuat sebagian warga di kabupaten Majalengka menderita kekurangan air bersih. Tak terkecuali di Desa Kedung Kencana kecamatan Ligung
Menurut warga, seorang pemilik sumur bor yang memiliki kedalaman lebih dari sumur bor milik warga lainnya di desa tersebut menjual air secara komersil
“hampir setiap rumah yang punya sumur di wilayah desa Kedungkencana kering akibat tersedot oleh salah satu sumur warga yang berinisial SLM yang punya sumur bor lebih dalam di blok kebun buah” ungkap seorang warga. Senin (09/10)
Sang pemilik dituding memanfaatkan situasi dan penderitaan warga untuk memperkaya diri, pasalnya disaat warga membutuhkan pasokan air dia malah menjualnya kepada perusahaan ayam dan depot air minum isi ulang
“lokasi penjualannya di samping jalan arah ke desa tepatnya di blok opat” tuturnya
Lanjut warga, para pembeli datang itu dari mulai pagi sampai tengah malam dengan memakai kendaraan jenis tangki. Mobil tangki warna kuning mengangkut air untuk perusahaan ayam sedangkan mobil tangki warna hijau biru itu buat depot isi ulang air minum ke berbagai wilayah
“Harga per tangki dia jual Rp. 60.000 (enam puluh ribu rupiah)” terangnya
Warga menduga, kedalaman sumur tersebut membuat sumur warga lain menjadi kering, dikarenakan air tersedot oleh sumur yang lebih dalam. Akibatnya warga harus mengambil air dari bangawan (sungai besar) untuk kebutuhan sehari-hari
“dia diduga tidak mempunya ijin pengeboran dan pengambilan air tanah” jelasnya
Sementara itu kades Kedungkencana saat dimintai keterangan melalui pesan aplikasi whatsapp mengatakan “ya gimana pak kalo ke tangki ayam iyah, tapi kalo ke tangki isi ulang setau saya sih tidak. ini poto bukan di lokasi pak maaf pak bapak dapat poto dari mana” jawab kades
Sedangkan menurut SLM sang pemilik sumur saat dimintai komentarnya mengatakan bahwa dirinya pemilik sumur tersebut
“saya selama 8 tahun saya cuma ingin membantu warga masyarakat yang kesulitan air, dan air itu saya bagikan sama warga tapi ga pernah minta bayaran. Untuk ke tangki itu bukan untuk di minum tapi itu untuk perusahaan ayam, per tangkinya saya jual 50 ribu . Dan disini juga ada untuk kebutuhan pembuat bata merah” katanya
Dikatakan SLM, air untuk pembuat bata merah dan kebutuhan warga tidak dipatok harganya. Dia mengaku menerima seikhlasnya berapapun yang diberikan
“berapapun warga ngasih saya terima. Kalau untuk perusahaan ayam sehari 5 kali isi (5 tangki)” pungkasnya